Saya sekarang seperti orang bodoh, saya tertekan mengingat keluarga saya di jauh sana.
Saya baru ada kesempatan menulis surat karena saya masih baru dengan keadaan disini, dan seumur hidup baru sekarang mengalami masalah seperti ini. Saya masih beradaptasi dan bertahan menghadapi tekanan mental yang begitu berat. Saya risau dengan keluarga saya. Istri yang kehilangan suami karena ditahan di negara orang yang jauh. Padahal saya tulang punggung keluarga, bekerja untuk mereka semua anak saya masih sekolah kelas 1 SMA, dan papa saya sudah tua tidak bekerja lagi, dia sangat memerlukan biaya pengobatan. Semua keperluan mereka dari hasil kerja saya tiap bulan, tetapi saya sekarang ada di sini.