Saya sekarang seperti orang bodoh, saya tertekan mengingat keluarga saya di jauh sana.
Saya baru ada kesempatan menulis surat karena saya masih baru dengan keadaan disini, dan seumur hidup baru sekarang mengalami masalah seperti ini. Saya masih beradaptasi dan bertahan menghadapi tekanan mental yang begitu berat. Saya risau dengan keluarga saya. Istri yang kehilangan suami karena ditahan di negara orang yang jauh. Padahal saya tulang punggung keluarga, bekerja untuk mereka semua anak saya masih sekolah kelas 1 SMA, dan papa saya sudah tua tidak bekerja lagi, dia sangat memerlukan biaya pengobatan. Semua keperluan mereka dari hasil kerja saya tiap bulan, tetapi saya sekarang ada di sini.
Saya tidak tahu lagi keadaan mereka sekarang dan selanjutnya seperti apa? Tanpa saya kepala Rumah Tangga, Saya benar-benar risau… Tuhan tolonglah anakMu ini. Singkat terita kronologi saya sampai di tahun. Saya orang Indonesia tapi bekerja di perusahaan supplier stationery di Timor-Leste dari tahun 2013 sampai sekarang. Sebelum disini, saya mendapat email dari seseorang bernama ‘Ms. Frieda C.’ mengatakan saya mendapat uang ganti rugi dari mereka / IMF tapi saya disuruh mengontak officer yang akan mengurus dokumen dan perjalanan saya yaitu ‘Mr. Richard Owen’. Saya menghubungi ‘Mr. Richard’ (RO) kemudian dia menerangkan mengenai semua tentang penerimaan dana ini dan suruh saya mempersiapkan diri karena tanggal 10 Desember (dana yg saya akan terima $35.000.000 = pembayaran pertama US$500.000) Saya harus berangkat ke Seychelles untuk menandatangani dokumen penerimaan, dia mengirimkan saya tiket dari wang akomodasi, kemudian saya minta ijin kepada owner tempat saya bekerja dan saya berangkat ke Jakarta dari Dili, Timor-Leste, tanggal 10 Desember 2019, kemudian melanjutkan perjalanan ke Seychelles, tiba tanggal 11/12/19. Sewaktu di Seychelles si Richard katakan lewat percakapan wa. (selain email Mr RO bercakap dengan WhatsApp / wa sesekali telepon juga) bahwa saya tidak perlu ke kantor Karena pengacara sudah menyelesaikan semua dokumen.
Saya tanggal 13 Desember disuruh ke Hongkong untuk penjelasan pencairan dana I langsung ke rekening saya. Nanti saya akan bertemu dgn beliau di hotel yg dia tunjuk di Hong Kong. Tetapi dia ada katakan pesawat saya akan transit di addis ababa, nanti temannya officer mau titip kas berisi hadiah utk officer yg lain di HK.
Dia memberikan foto orang dan kas travel hand via wa. Dan ketika saya transit di Addis Ababa sebelum masuk ke pesawat di waiting room orang yg di gambar foto itu ada dan memberikan tas dan kuncinya. Saya tidak tahu isinya saya hanya berpikir positif. Kas saya bawa ke pesawat dan sampai saya di Hongkong saya akhirnya ditahan di bandara dan saya juga baru tahu dari petugas bahwa dalam kas itu di tempat lapisan penutup tersumbing mereka menyelipkan obat berbahaya. Akhirnya saya di interogasi sampai ditahan di sini.
Dalam nama Jesus saya tidak mengerti dan tidak tahu apa-apa. Ternyata bukan orang baik mereka itu Mr. RO, dia orang jahat menipu dan menjebak saya. Saya sekarang seperti orang bodoh, saya tertekan mengingat keluarga saya di jauh sana. Demikian dulu cerita saya yg saya buat dengan benar. Semoga Tuhan memberikan pertolongan kepada Saya.